Monday, October 6, 2014

DIMENSI KICK BOXING BALIKPAPAN

Kick Boxing adalah salah satu Olahraga beladiri Stand Up Fighting! 

Olahraga Kick Boxing pada awalnya dikembangkan oleh Yushiro, seorang karateka berasal dari Jepang yang sempat tinggal di Thailand. Di Negeri Gajah Putih ini ia tertarik pada beladiri setempat yang dikenal dengan nama Thai Boxing. 

Suatu saat ia mencoba kemampuan salah seorang petarung Thai Boxing, dalam pertarungan itu ia merasakan bahwa beladiri ini memiliki kualitas tempur yang mengagumkan. Sejak saat itulah ia mulai mempelajari dan menekuni beladiri Thai Boxing dengan serius. 

Setelah dirasakan mahir, Yushiro kembali lagi ke Jepang. Beladiri Thai Boxing yang ia bawa dari Thailand kemudian diramu kembali dengan cara menggabungkannya dengan beladiri karate dan tinju. Hasil gabungan ketiga beladiri inilah yang kemudian dinamakan Kick Boxing. Setelah populer di Jepang, barulah ia menyebarkan beladiri temuannya ke mancanegara.

Seiring dengan perkembangan Kick Boxing yang pesat, maka dirasakan perlu dibentuk suatu organisasi berskala internasional yang mewadahinya. Dengan alasan itulah maka dibentuk WKA (World Kick Boxing Association) yang berpusat di London, Inggris.

Sistem Pertandingan
  1. American Style, yaitu pertandingan yang menggunakan serangan tangan dan kaki, namun tidak diperbolehkan menggunakan sikut dan lutut. Kedua tangan menggunakan sarung tangan (handsbox). Saat ini style inilah yang paling sering dipertandingkan.
  2. Thailand Style, yaitu pertandingan yang menggunakan serangan tangan dan kaki, termasuk sikut dan lutut. Kedua tangan menggunakan sarung tangan (handsbox)
  3. Thailand Free Style, yaitu pertandingan yang menggunakan serangan tangan dan kaki, termasuk sikut dan lutut. Kedua tangan tidak menggunakan sarung tangan (handsbox) tetapi masih menggunakan kain yang dililitkan (bandage)
  4. Caged Combat, yaitu pertandingan bebas yang dilakukan full body contact tanpa menggunakan pelindung apapun. 
 ==============================================
DIMENSI KICK BOXING
JL.MT.HARYONO NO.03 KEL.DAMAI KEC.BALIKPAPAN SELATAN
SAMPING GRAHA TRAC DEPAN ATM BALIKPAPAN BARU
TELP.0542-878282 / 081253446689


 




 

Saturday, May 17, 2014

Cara Charger Baterai Smartphone Yang Benar

Sekarang ini, smartphone bisa digunakan untuk membantu mengerjakan banyak hal, mulai dari mengecek e-mail, membaca berita, memotret, hingga aktivitas dengan berbagai media sosial dan pesan instan. Sayangnya, dengan banyak fungsi tersebut, otomatis konsumsi daya baterai pun menjadi boros.

Dengan penggunaan akses data internet yang terus menerus, rata-rata smartphone saat ini memiliki waktu pakai 4-5 jam. Tentunya waktu tersebut tidak cukup untuk menemani aktivitas penggunanya seharian, dan memaksa Anda untuk mencharge baterai smartphone Anda.

Berikut beberapa tips meng-charge smartphone (Android, iPhone, Blackberry, Windows Phone) yang baik dan benar agar baterai bisa berumur panjang.

1. Jangan dibiarkan baterai habis total
Banyak yang mengatakan agar baterai smartphone sebaiknya dibiarkan habis terlebih dahulu sebelum di-charge kembali. Hal itu memang benar, tetapi itu hanya untuk baterai dengan bahan nikel, yang saat ini sudah mulai ditinggalkan, sehingga saran di atas sudah tidak relevan.
Smartphone-smartphone modern saat ini sudah menggunakan baterai berbahan litium-ion, yang cara perawatannya pun juga berbeda dari baterai bahan nikel. Baterai smartphone sebaiknya dijaga agar daya yang disimpan di dalamnya tetap di atas 50 persen atau minimal 20 persen.
Meski begitu, sesekali daya baterai juga perlu “dikuras” hingga habis, misalnya sekali dalam sebulan untuk keperluan kalibrasi.

2. Jangan “di-charge” semalaman (terlalu lama)
Kebiasaan membiarkan baterai terhubung dengan charger semalaman sambil ditinggal tidur juga ternyata tidak baik. Walau beberapa charger bisa memutus arus listrik jika daya sudah terisi 100 persen, membiarkan baterai selalu berada dalam kondisi 100 persen terisi juga tidak baik.
Untuk baterai jenis Lithium-ion, mengisi baterai sebentar saja hingga terisi penuh secara berkali-kali malah lebih baik untuk kesehatan baterai dibanding dibiarkan dalam kondisi nol persen atau 100 persen secara terus-menerus.
Baterai litium juga rawan jika dibiarkan sering kehabisan daya sebab baterai tersebut juga memiliki komponen yang bisa digunakan untuk merusak baterai sendiri untuk mencegah agar baterai tidak meledak. Walau tidak terjadi tiap hari, pengguna wajib waspada.

3. Hindari tempat yang panas
Hindarkan smartphone dari tempat-tempat yang panas, misalnya di dashboard mobil di bawah kaca depan mobil, walau smartphone dalam keadaan mati sekali pun. Sebab, panas yang terpapar bisa merusak baterai.
Baterai litium idealnya disimpan dalam suhu 15 derajat celsius. Suhu ekstrem yang bisa ditangani adalah antara minus 40 hingga 50 derajat celsius.

4. Charge langsung ke soket listrik
Menghubungkan baterai dengan charger melalui soket listrik adalah cara yang paling direkomendasikan. Walau saat ini diperkenalkan metode pengisian ulang baterai secara nirkabel, metode tersebut juga menghasilkan panas yang tidak baik untuk baterai.
Metode menghubungkan charger dengan soket listrik juga lebih cepat dan aman jika dibanding menghubungkan smartphone dengan USB komputer atau laptop menggunakan kabel data/charger.

Saturday, May 3, 2014

Apa Itu Angin Duduk ?

Ada sebuah artikel menarik mengenai angin duduk yang dialami salah satu rekan kerja saya yang mungkin juga bisa memberikan masukan mengenai “Angin Duduk” salah satu penyakit yang banyak membawa kematian, tapi apa sebenarnya angin duduk itu? Well ga ada salah nya kita coba menyimak artikel berikut:

Kemarin ada seorang teman dikantor yang meninggal di usia yang ke-31 dengan status single. Menurut dokter-dokter yang turut melayat,kemungkinan penyebabnya adalah angin duduk, karena pagi harinya dia masih masuk kantor, walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena kepalanya pusing. Kebetulan ybs tidur sekamar dengan kakak perempuannya yang juga bekerja di kantor yang sama,dan masih sempat terbangun karena adiknya menanyakan minyak kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu paginya waktu dibangunkan pagi hari untuk berangkat ke kantor, ternyata sang adik sudah meninggal dengan posisi tidur dengan wajah sedikit menahan rasa sakit, dan kebiruan sekitar leher. Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai angin duduk atau nama kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut.

Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal.Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab d isebut angin duduk. Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut (SSJKA).

Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.

Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan Gawat darurat jantung. Ingat!. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama. Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda sakit.

Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti:
  • Rasa ditekan
  • Rasa diremas-remas, menjalar ke leher,lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
  • Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu,serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi).
Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
  1. Adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
  2. sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus).
  3. Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus.
  4. Infeksi pada pembuluh darah. Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung.
Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina.Namun kata Teguh,hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung koroner (SJK) (infark miokard).

Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat.
“SSJKA ini memang mendadak.Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan”.Kata Teguh.

Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat. Solusi satu- satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supply oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.

Di tempat terpisah, ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat menangani pasien.Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).