Sunday, February 24, 2013

Belajar Memberi Dan Berbagi

Februari identik dengan yang namanya Valentine, yang biasa kata orang sih hari kasih sayang. Mungkin diantara kita ada yang tahu sejarah hari valentine. Saya sih cuman tau dikit-dikit aja. Suatu kali saya bertanya-tanya, apakah hari kasih sayang hanya terjadi pada tanggal 14 Februari ???

Tentu banyak dari kita yang berkata tidak. Kasih sayang dapat kita berikan kepada orang-orag yang kita kasihi kapanpun dan dimanapun. Kasih sayang identik dengan sebuah pemberian baik itu berupa sebuah barang ataupun hal lain. Banyak diantara kita yang lebih memilih untuk diberi daripada memberi. Alasannya simpel yaitu jika kita memberi mungkin apa yang ada pada kita akan berkurang. Benarkah demikian?

Ada beberapa diantara kita berkata "benar" dan ada juga yang berkata "tidak". Kalau saya sih menjawab "tidak". Why??? Karena saya diajarkan tentang satu hal ini
"JIKA KITA MENABUR (MEMBERI) MAKA KITA JUGA AKAN MENUAI (MENDAPAT) SESUAI DENGAN YANG KITA TABUR (BERI)"

Ada beberapa hal yang kadang menjadi pikiran saat kita akan memberi. Berikut beberapa hal yang menghambat kita untuk memberi :
Jika kita memberi maka kita akan kekurangan
Sesuai dengan statement tadi. Apakah Tuhan akan membiarkan kita berkekurangan? Jadi apa salahnya jika berkat yang kita terima kita salurkan kepada orang lain? Mungkin secara kasat mata uang kita, tenaga kita, pikiran kita, waktu kita akan berkurang tapi itu semua akan diganti dengan sesuatu yang lebih dari yang telah kita perbuat.

Jadi, apakah sekarang kita mau untuk belajar memberi? Saya sendiri pun masih terus belajar untuk melakukan hal itu. Memberi disini tidak hanya secara materi, tapi bisa juga memberi pikiran, tenaga, waktu, bahkan hidup kita untuk orang lain.

Dengan memberi dengan penuh keikhlasan dan penuh rasa sukacita, percayalah semua itu akan diganti dengan sesuatu yang berlipat-lipat kali ganda. 


Tomat organik lebih kaya vitamin C



Meskipun bentuk tomat organik lebih kecil daripada yang biasa, namun peneliti menyebutkan kalau kandungan vitamin C di dalamnya justru lebih tinggi.

Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan tomat organik yang bebas dari berbagai senyawa kimia. 

Sementara tomat biasa memang sering terkena paparan pestisida, pupuk buatan, dan bahan-bahan lain yang secara tidak langsung 'mengurangi' kandungan gizi di dalamnya.

Tomat organik lebih kaya vitamin C daripada yang biasa 

 
Penelitian dalam jurnal PLOS One ini pun membuktikan bahwa perawatan tanaman sangat mempengaruhi buah yang dihasilkan. Buah dan sayur yang berkualitas pun bisa didapatkan jika penanamannya benar-benar diperhatikan.

Selama ini, banyak perdebatan mengenai nutrisi dalam makanan organik dan biasa. Banyak pihak yang setuju kalau makanan organik memang jauh lebih menyehatkan meskipun harganya mahal. Sementara tak sedikit pula pihak yang menyangkalnya.

Beberapa penelitian sebelumnya sudah menyebutkan rasa makanan organik memang lebih lezat daripada yang biasa. Namun ini adalah penelitian pertama yang membuktikan kandungan vitamin C pada tomat organik memang lebih tinggi daripada yang biasa.

Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, peneliti menyampaikan kalau bentuk tomat organik memang 40 persen lebih kecil. Tetapi kandungan vitamin C dari tomat organik justru 57 persen lebih tinggi daripada yang biasa.

Nutrisi penting lain dalam tomat yang baik bagi kesehatan adalah lycopene. Dalam beberapa penelitian, lycopene ampuh menurunkan risiko kanker prostat dan memperlambat pertumbuhan tumor.

Tidak ada satupun website yang aman


 



Tidak ada satupun website yang aman

Di bulan Februari ini, serangan para peretas sungguh 'menggila.' Dengan banyaknya aksi peretasan ini, menandakan tidak ada satu website-pun yang aman dari serangan para hacker.

Kabar mulai serangan peretas yang dilancarkan ke Facebook, Twitter, Burger King, Jeep, Apple, serangan hacker China dan yang paling baru adalah NBC News, Microsoft, Pinterest sampai dengan salah satu account Twitter milik hacktivist terkenal Anonymous warnai Februari ini.

Dengan beragam dan banyaknya serangan seperti ini menandakan tidak ada satu situs-pun yang dapat dikatakan aman dari aksi peretasan. Sekuat apapun tembok dan pertahanan, ada kemungkinan besar masih juga dapat dibobol.

Huffington Post (19/02) melansir bahwa beberapa tahun lalu, hampir semua PC berbasis Windows adalah sasaran empuk bagi para pencipta virus komputer dan dikatakan Mac adalah perangkat paling aman.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini, perangkat Mac juga sudah sering kali mendapatkan serangan.

Begitu pula untuk website. Tidak ada kata aman dan benar-benar kuat untuk menangkal serangan dari para peretas. Hal ini salah satunya disebabkan karena semakin majunya teknologi diiringi dengan semakin tingginya pemahaman dan ilmu orang-orang yang bergerak dalam bidang IT.
Memang ada di antara para peretas yang melakukan aksinya tersebut hanya sekadar ingin mencoba ilmu mereka dengan menghajar situs pihak lain, namun ada juga yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Akan tetapi, uniknya, beberapa dari perusahaan besar terkesan menutupi bahwa mereka sebenarnya panik akan serangan-serangan yang ditujukan kepada website mereka.

Analis dari SAN Institute, Alan Paller, menyarankan agar tidak perlu lagi menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi karena dengan ditutup-tutupinya fakta, maka peretas akan merasa tertantang untuk kembali mencoba melancarkan serangan lanjutan.

Menurut penjelasan McAfee seperti dikutip New York Times (20/02), di tahun 2011 saja, banyak website perusahaan besar yang menjadi ajang 'pembantaian' para hacker.

Memang tujuannya-pun beragam. Ada yang sekadar menguji sistem sekuritas situs tersebut, ada pula yang sengaja melakukan aksi tersebut untuk mencuri data-data penting perusahaan.

Dari maraknya aksi peretasan itu, maka perusahaan besar seperti Google, Intel, Adobe dan beberapa lainnya mulai melakukan upaya pencegahan sebelum mereka diserang.

Hal tersebut cukup efektif dilakukan walaupun tidak jarang serangan masih kerap muncul. Rata-rata peretas selalu mencari celah keamanan situs yang menggunakan Java di dalamnya.

Walaupun telah dilakukan upaya pencegahan sampai dengan merekrut white hacker sebagai 'satpam' website, namun serangan tetap saja ada dan imbasnya seperti halnya yang banyak terjadi di bulan Februari 2013 ini.

Beberapa pakar IT memberikan saran bahwa tidak mungkin dapat melawan semua serangan sekaligus. Hal yang paling efektif untuk dilakukan dalam meredam aksi peretasan adalah dengan mencoba 'mengusili' sendiri website yang dimiliki, memberikan update setiap software yang digunakan dan selalu mencari celah yang ada dalam situs.