Tuesday, February 26, 2013

Sisi positif dari putus cinta




https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTH0ysE1iBXKOWRLJEfQCesFemWAeymmcdlu1RZTo4qdyFAzzc4

Putus cinta memang menyakitkan. Namun ternyata putus cinta juga memiliki banyak sisi positif yang bisa Anda pelajari. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari All Women Stalk berikut ini.

Bebas 
Awalnya putus memang membawa kesedihan yang mendalam. Tetapi coba pikirkan lagi, setelah putus Anda bisa melakukan hal-hal secara bebas tanpa harus khawatir akan pendapat orang lain.

Realistis
Jika ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Anda pun akan mampu berpikir realistis setelah putus. Selain itu, Anda pasti percaya kalau seiring dengan berjalannya waktu, Anda akan bertemu dengan orang yang tepat.

Jangan merasa bersalah 
Tidak ada gunanya menyalahkan diri sendiri setelah putus. Lebih baik fokus untuk move on. Percayalah masa depan Anda maupun mantan akan lebih baik meskipun sudah tidak bersama.

Teman 
Ketika masih punya pacar, Anda mungkin jarang menghabiskan waktu dengan teman. Namun setelah putus, Anda akan kembali bisa berkumpul bersama mereka dan bersenang-senang.

Berteman dengan mantan
Beberapa orang menganggap berteman dengan mantan itu haram. Sebenarnya tidak juga. Bukankah menyambung tali silaturahmi itu penting? Lagipula berteman bukan berarti kembali ke pelukan mantan lagi.

Jangan menyalahkan 
Baik itu menyalahkan diri sendiri maupun mantan, Anda tidak akan mendapat keuntungan apapun. Hidup tidak cuma diisi kebahagiaan, tetapi juga kesedihan bukan?

Pelajaran berharga 
Setelah putus, sisi positif terakhir yang bisa Anda dapatkan adalah pelajaran berharga untuk tidak mengencani tipe orang serupa. Jadi ayo bangkit meskipun Anda sudah jatuh dan terluka karena hubungan yang lama.

Itulah berbagai sisi positif dari putus cinta. Anda sendiri mendapatkan pelajaran berharga apa setelah putus dari mantan?

Sumber : Klik Aja

Monday, February 25, 2013

Awas, minum vitamin mampu menyebabkan katarak!


 

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTftOS1h7epI_oIv2-APFMTNGYLgQSDemTBG8mGhbRbI7Ltx_R_

Vitamin pada dasarnya menyehatkan. Namun jika dikonsumsi berlebihan, vitamin ternyata mampu meningkatkan risiko penyakit katarak.

Peneliti tepatnya menyebutkan kadar vitamin E berlebihan setidaknya memicu 60 persen risiko katarak. Sementara vitamin C ternyata juga meningkatkan risiko kebutaan pada mata sebesar 20 persen jika dikonsumsi terlalu banyak.

Sebanyak 31.000 responden berusia 45-79 terlibat dalam penelitian dari Karolinska Institute di Stockholm ini. Hampir 3.000 orang dari mereka membutuhkan perawatan khusus pada mata.

Suplemen vitamin C dan E sebelumnya diduga mampu melindungi mata dari katarak dan kebutaan karena keduanya kaya akan antioksidan. Namun jika kebanyakan dikonsumsi, ternyata keseimbangan protein pada mata menjadi terganggu dan justru menimbulkan penyakit.

Sebagaimana dilansir dari Daily Mail (25/02), tubuh manusia tidak mampu memproduksi atau menyimpan vitamin C. Sumbernya hanya berasal dari buah-buahan dan sayuran sejumlah 40 miligram sehari. Khasiatnya adalah untuk menjaga kesehatan sel dan mempercepat penyembuhan.

Peneliti pun menyarankan agar masyarakat memerhatikan suplemen vitamin yang dikonsumsi. Jangan sampai satu tabletnya mengandung lebih dari saran harian dari para ahli.

Sumber : Klik Aja

Sunday, February 24, 2013

Belajar Memberi Dan Berbagi

Februari identik dengan yang namanya Valentine, yang biasa kata orang sih hari kasih sayang. Mungkin diantara kita ada yang tahu sejarah hari valentine. Saya sih cuman tau dikit-dikit aja. Suatu kali saya bertanya-tanya, apakah hari kasih sayang hanya terjadi pada tanggal 14 Februari ???

Tentu banyak dari kita yang berkata tidak. Kasih sayang dapat kita berikan kepada orang-orag yang kita kasihi kapanpun dan dimanapun. Kasih sayang identik dengan sebuah pemberian baik itu berupa sebuah barang ataupun hal lain. Banyak diantara kita yang lebih memilih untuk diberi daripada memberi. Alasannya simpel yaitu jika kita memberi mungkin apa yang ada pada kita akan berkurang. Benarkah demikian?

Ada beberapa diantara kita berkata "benar" dan ada juga yang berkata "tidak". Kalau saya sih menjawab "tidak". Why??? Karena saya diajarkan tentang satu hal ini
"JIKA KITA MENABUR (MEMBERI) MAKA KITA JUGA AKAN MENUAI (MENDAPAT) SESUAI DENGAN YANG KITA TABUR (BERI)"

Ada beberapa hal yang kadang menjadi pikiran saat kita akan memberi. Berikut beberapa hal yang menghambat kita untuk memberi :
Jika kita memberi maka kita akan kekurangan
Sesuai dengan statement tadi. Apakah Tuhan akan membiarkan kita berkekurangan? Jadi apa salahnya jika berkat yang kita terima kita salurkan kepada orang lain? Mungkin secara kasat mata uang kita, tenaga kita, pikiran kita, waktu kita akan berkurang tapi itu semua akan diganti dengan sesuatu yang lebih dari yang telah kita perbuat.

Jadi, apakah sekarang kita mau untuk belajar memberi? Saya sendiri pun masih terus belajar untuk melakukan hal itu. Memberi disini tidak hanya secara materi, tapi bisa juga memberi pikiran, tenaga, waktu, bahkan hidup kita untuk orang lain.

Dengan memberi dengan penuh keikhlasan dan penuh rasa sukacita, percayalah semua itu akan diganti dengan sesuatu yang berlipat-lipat kali ganda.