Tuesday, March 26, 2013

Pencernaan sehat optimalkan tumbuh kembang anak


Pencernaan sehat optimalkan tumbuh kembang anak

Diare dan gizi buruk masih menjadi penyebab kematian terbanyak untuk bayi di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh kurang maksimalnya fungsi saluran cerna, khususnya untuk memecah dan menyerap nutrisi yang diperlukan tubuh. Itulah sebabnya, saluran cerna menjadi sistem organ yang sangat penting bagi bayi dan anak-anak.

"Gangguan fungsi saluran cerna akan mengakibatkan zat gizi di dalam tubuh tidak seimbang dikarenakan tubuh tidak memecah dan menyerap zat gizi dengan sempurna," kata Prof. Dr. M. Juffrie, SpA.(K), Ph.D., Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, menanggapi hasil penelitian Riskesdas 2010.

Ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh tentunya akan mengganggu tumbuh kembang anak di kemudian hari. Merujuk pada fakta-fakta di atas, Nestlé Nutrition terdorong untuk memfasilitasi dan memberi dukungan bagi tenaga kesehatan serta masyarakat melalui program edukasi dan penyuluhan tentang pentingnya pencernaan untuk optimalisasi tumbuh kembang anak.

Program edukasi ini dilakukan dengan mengikutsertakan 5 pakar kesehatan Indonesia yaitu Prof. Dr. M. Juffrie, SpA.(K), Ph.D, Prof. DR. Soebijanto Marto Sudarmo Dr.Sp.A(K), Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), DR. dr. Saptawati Bardosono, M. Sc., dan Rini Hildayani M.Si. Psychologist dimana para pakar tersebut, sebagai Happy Tummy Council, akan menjadi narasumber terpercaya untuk memberikan informasi bagi para ahli-ahli kesehatan di Indonesia, serta masyarakat tentang pentingnya pencernaan yang sehat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

"70 - 80% sistem daya tahan tubuh berasal dari saluran cerna. Mikroflora usus yang seimbang berperan dalam membentuk saluran cerna yang sehat," jelas Prof. DR. Soebijanto Marto Sudarmo Dr.Sp.A(K) dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dalam press release yang diterima merdeka.com (25/3).

Untuk merangkul masyarakat luas, kegiatan Happy Tummy Council ini dilakukan melalui berbagai platform komunikasi seperti sosial media, radio, TV serta modul. Pencanangan Happy Tummy Council pada 25 Maret kemarin ditandai dengan pembagian modul Happy Tummy yang melibatkan beberapa pakar kesehatan dan peluncuran Happy Tummy Facebook fanpage yang ditujukan bagi masyarakat.

[ B@nd ]

No comments:

Post a Comment